Monday 7th October 2024

Unik dan Gayeng, SMAN 3 Klaten Gelar P5 Angkat Tema Cegah Perundungan dan Anti Narkoba

KLATEN (angkasanews.id) —- Projek P5 yang pertama untuk kelas XI,  SMA Negeri 3 Klaten mengambil tema “Bangunlah Jiwa dan Raganya”  yang dilaksanakan dari tanggal: 2–18 September 2024. Pelaksanaan Implementasi Kurikulum Merdeka di SMA Negeri 3 Klaten Tahun Ajaran 2024-2025, telah dilaksanakan sejak awal pembelajaran, salah satu hal yang berbeda dengan kurikulum sebelumnya adalah adanya Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila. Dalam projek P5 ini akan memberikan pengetahuan dan wawasan bagi siswa kami tentang bahaya perundungan (bullying) dan bahaya penggunaan narkoba.

Modul P5 Bangunlah Jiwa dan Raganya dirancang oleh 8 orang tim fasilitator yaitu Bibit Supardi, S.Pd, M.T selaku koordinator, beranggotakan: Sunu Tri Widodo, S.Pd., M.P.d, Agus Santoso, S.Pd, Sihono, S.Ag, Tomy Sidiq Pramudya, S.Kom, Aprilia Eka Fitriani, S.Pd, Astuti Susilo Rini, S.Pd, dan Retno Fajar Widayanti, S.Pd. Setelah modul selesai dibuat diadakan rapat koordinasi bersama, kebetulan tahun ini P5 sekolah dibantu mahasiswa PK (Praktik Kependidikan) dari UNY sejumlah 6 mahasiswa yaitu  Nicolaus Novian Yoga Nugraha, Vebiola Tiara Yhana, Jelika Al Khautsar, Cahyaningrum Solehati, Emilia Dwi Puspita Sari, dan Hanifah Yumna Ubaydillah Ayyasy.

Pelaksanaan kegiatan P5 disamping menggunakan modul yang sudah tersedia di kelas, diberikan juga rundown kegiatan yang di share sehari sebelum pelaksanaan dikandung maksud agar fasilitator di kelas memahami acara kegiatan dalam satu hari.

Projek Bangunlah Jiwa dan Raganya yang mengangkat tema “Cegah Perundungan/Bullying serta Anti Narkoba” menciptakan kesempatan  belajar murid untuk membentuk diri sesuai Profil Pelajar Pancasila. Bertujuan untuk melatih kesehatan fisik dan mental secara berkelanjutan, projek dengan metode pembelajaran yang aktif dan berpusat pada murid ini diharapkan menjadi perangkat yang menawarkan titik temu kolaborasi            dan  mengidentifikasi pihak    terkait untuk penyelesaian permasalahan perundungan dunia maya di sekitar mereka. Melalui projek ini, murid pada akhirnya diharapkan telah mengembangkan secara spesifik tiga dimensi Profil Pelajar Pancasila, yakni Bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan berakhlak mulia, gotong royong dan mandiri.

Tahapan projek diawali dengan tahapan pengenalan tentang Perundungan Dunia Maya, tahapan aksi dimana siswa bekerja secara kelompok membuat poster, membuat naskah drama, membuat video tentang perundungan serta merancang Gerakan senam kreasi, tahapan kontekstualisasi dimana siswa membuat analisis dan presentasi hasil, kemudian tahapan terakhir yaitu tahapan refleksi siswa melakukan umpan balik tentang apa yang didapatkan, bagaimana bisa menolong orang lain, dan kemudian membuat laporan portofolio.

Cegah Perundungan/Bullying

Selaku koordinator projek “Bangunlah Jiwa dan Raganya” dengan tema “Cegah Perundungan/Bullying” Bibit Supardi menjelaskan bahwa pada tahun ini menghadirkan seorang Psikolog dari luar yaitu ibu Ensap Sri Mulat, S.Psi. M.Psi. Psikolog. Menurut beliau, manusia memiliki kebutuhan untuk mengenali dirinya agar ia memahami kelebihan dan kekurangannya. Kemampuan mengenali diri tidak hanya memungkinkannya efektif dan berprestasi dalam belajar dan bekerja  namun juga pencapaian kebahagiaan dalam kehidupan pribadinya.

Berdasarkan Data Survei Nasional Pengalaman Hidup Anak dan Remaja (SNPHAR) oleh Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KPPPA) tahun 2018 menunjukan bahwa: 2 dari 3 anak perempuan atau laki-laki berusia 13-17 tahun pernah mengalami setidaknya satu jenis kekerasan selama hidupnya, dan 3 dari 4 anak-anak dan remaja yang pernah mengalami salah satu jenis kekerasan atau lebih melaporkan bahwa pelaku kekerasan adalah teman atau sebayanya. Ensap (2/9) menyampaikan menurut studi PISA, Program Penilaian Pelajar Internasional, tahun 2018 menyatakan 41% pelajar berusia 15 tahun pernah mengalami perundungan setidaknya beberapa kali dalam satu bulan.  

Ensap Sri Mulat, secara lengkap menjelaskan apa sebenarnya yang dimaksud dengan Bullying? Bullying adalah suatu tindakan agresif atau perilaku yang tidak menyenangkan yang dilakukan secara berulang oleh satu individu atau kelompok. Biasanya ditujukan kepada pihak yang dinilai lemah atau berbeda dari kebanyakan individu lainnya. Bullying dapat berupa perilaku tidak menyenangkan, perilaku berulang, beda kekuatan. Bullying Fisik: perilaku tidak menyenangkan/kekerasan yang berbentuk fisik, Bullying Verbal: berbentuk lisan, Bullying Sosial: berbentuk sosial, Cyber Bullying: bullying dengan memanfataatkan media sosial/teknologi.

Anti Narkoba

Narasumber kedua yang dihadirkan untuk projek P5 dengan materi Anti Narkoba adalah bapak Heri Suyanto, S.Psi.,S.H.,M.H. dari Satresnarkoba Polres Klaten beserta timnya. Heri Suyanto (10/9), mengupas tentang permasalahan penggunaan narkota. Penyalahgunaan narkoba merupakan masalah serius di Indonesia, dengan dampak yang luas dan merusak baik secara individu maupun sosial. Hal tersebut dilakukan karena: keinginan untuk mencoba, ingin tampil beda, kurang percaya diri, dan akhirnya menjadi adiksi (ketergantungan). Pengaruh lingkingan, pergaulan yang salah, tekanan kelompok sebaya (peer group), dipaksa, diancam, dijebak akhirnya terjerumus kedalam penyalahgunaan narkoba.

Kegiatan projek P5 Bangunlah Jiwa dan Raganya diakhiri dengan gelar karya, tanggal 18 September 2024 dibuka oleh Kepala Sekolah bapak Drs. Tukimin, M,A. Kegiatan Gelar Karya berupa pameran/booth produk hasil selama kegiatan P5 berlangsung. Pameran dilaksanakan di dalam/depan kelasnya masing-masing. Sedangkan di lapangan utama ditampilkan pementasan senam kreasi perkelompok dari masing-masing kelas dengan cara dilombakan yang jurinya diambilkan dari guru seni budaya sekolah.

Produk akhir dari kegiatan P5 ini adalah poster-poster yang isinya himbauan cegah perundungan dan anti narkoba, drama/film pendek cegah perundungan yang diunggah pada youtube dengan channel P5 Bangunlah: Smaga, pembuatan scrap book dengan tema anti narkoba  dan senam kreasi, pungkas Bibit Supardi selaku koordinator mengakhiri pembicaraan ini. Pemenang film pendek bullying adalah kelas XI H berhak mendapat piala, serttifikat penghargaan dan paket hadiah. Sedangkan kejuaran lomba senam kreasi diambil tiga pemenang: juara I kelas XI A, juarta II kelas XI F dan juara III kelas XI I. (Nakah by: Bibit Supardi, S.Pd, M.T)

[otw_is sidebar=otw-sidebar-7]

Subscribe

Thanks for read our article for update information please subscriber our newslatter below

No Responses

Comments are closed.