Saturday 18th January 2025

Hadir di Kalikotes, Bupati Sri Mulyani: Nguri-uri Budaya dengan Pagelaran Wayang Kulit

KLATEN (angkasanews.id) — Bupati Klaten Sri Mulyani meminta kepada masyarakat di Kecamatan Kalikotes untuk terus melestarikan budaya jawa salah satunya wayang kulit. 

Hal tersebut disampaikan Bupati Sri Mulyani pada acara Pagelaran Wayang Kulit dalam rangka HUT Klaten 220 dan menyongsong HUT RI 79 yang berlangsung Selasa (30/7/2024) di halaman kantor Kecamatan Kalikotes.

Adapun tema yang diusung di momentum HUT Klaten 220 dan HUT RI 79 ini Sembada Nata Praja.

Bupati Sri Mulyani mengapresiasi gelaran wayang kulit ini yang berlangsung luar biasa. Masyarakat pun antusias dengan acara tersebut yang  berlangsung semarak.

Bupati berpesan agar kegiatan menguri-uri budaya terus dijaga. Tidak hanya itu, Bupati juga berharap agar tetap kompak dan menjaga kegotongroyongan.

“Matur nuwun atas keguyubrukunan panjenangan semua. Kekompakan ini harus terus dijaga seterusnya,” ujarnya.

Ribuan warga Desa  tumpah ruah memadati nya  untuk menyaksikan pagelaran wayang kulit yang dimainkan oleh dalang Ki Anom Dwijo Kangko dengan lakon cerita Semar Mbangun Khayangan. Turut hadir pula Bupati Klaten Sri Mulyani, Sekretaris Daerah Jajang Prihono, unsur Forkompimda Klaten, para Kepala Desa (Kades) di Kalikotes hingga masyarakat setempat.

Camat Kalikotes, Kliwon Yoso menyampaikan pagelaran wayang kulit ini rangkaian kegiatan HUT Klaten 220 dan HUT RI 79 yang digelar oleh Pemerintah Kecamatan Kalikotes. Sejalan dengan tema tersebut mengajarkan kepada kita untuk selalu bersemangat berkarya dan menata atau mengabdikan diri kepada negara hingga memberikan pelayanan terbaik untuk masyarakat.

Ia menjelaskan, acara pentas wayang kulit tersebut bukan hanya sebuah hiburan saja. Namun memuat unsur-unsur pendidikam moral. Selain itu, dapat digunakan sebagai contoh atau pedoman masyarakat dalam bertingkah laku. Dengan tujuan mendewasakan pribadi seseorang.

“Banyak hal yang bisa dipetik dari sebuah kisah pewayangan. Terutama untuk kehidupan sehari-hari. Baik tingkah laku maupun unggah-ungguh di masyarakat. Karena wayang sejatinya bukan hanya tontonan, namun juga tuntunan yang ada di dalamnya,” terangnya. 

[otw_is sidebar=otw-sidebar-7]

Subscribe

Thanks for read our article for update information please subscriber our newslatter below

No Responses

Comments are closed.