Klaten (angkasanews.id) —- Universitas Widya Dharma (Unwidha) Klaten menggelar Kuliah Perdana menyambut Mahasiswa Baru (Maba) 2024/2025 pada Selasa pagi (17/9/2024). Kuliah umum perdana bertajuk digitalisasi mahasiswa gen Z dengan narasumber Dr. Rizky Windar Amelia yang merupakan Ketua Program Studi (Kaprodi) Manajemen Perpajakan Fakultas Ekonomi dan Psikologi Unwidha.
Kuliah perdana ini dibuka langsung oleh Rektor Unwidha Prof Triyono dengan simbolis mengenakan jas almamater kepada dua orang mahasiswa baru. Selain itu dihadiri pula oleh wakil rektor 1, wakil rektor 2, wakil rektor 3, ketua yayasan, para dekan dan kaprodi.
kuliah perdana merupakan salah satu rangkaian kegiatan pengenalan kehidupan kampus mahasiswa baru (PKKMB) , yang diadakan setiap tahunnya sebagai bentuk penerimaan mahasiswa baru Universitas Unwidha.
Rektor Unwidha Prof Triyono ditemui usai membuka PKKMB menyampaikan bahwa kegiatan ini dilaksanakan dalam rangka menyambut sekaligus memberikan motivasi bagi mahasiswa baru agar mampu mengikuti perkuliahan dengan baik dan mencapai hasil yang optimal.
“alhamdulillah pada tahun ini Unwidha Klaten menerima mahasiswa baru sejumlah 3348 orang. Mereka ini merupakan mahasiswa S1 , S2 ataupun mahasiswa program PPG. namun yang wajib mengikuti PKKMB yaitu mahasiswa S1 kalo S2 dan PPG tidak wajib PKKMB karena mereka pernah kuliah,”ujarnya.
Lanjutnya, para mahasiswa baru ini merupakan generasi Z yang lahir antara tahun 1995 – 2005, yang saat ini berusia antara 17 sampai 25 tahun dimana pada saat Indonesia memasuki usia emas di tahun 2045 nanti para mahasiswa ini sudah memasuki matang dan dewasa baik secara psikologis maupun secara biologis.
Sehingga pada usia 40 – 50 tahun itu, diharapkan mereka sudah menjadi pemimpin, penentu kebijakan suatu daerah. Dengan bekal ilmu dan pengetahuan yang mereka dapatkan dari kampus, niscaya mereka akan menjadi pemimpin yang mampu memberikan solusi atas persoalan yang dihadapi oleh masyarakat.
Rektor Unwidha Prof. Triyono juga mengungkapkan diterapkannya tekhnologi 5.0 di Jepang. Dimana dengan penerapan tekhnologi 5.0 tersebut masyarakat Jepang mendapatkan kemudahan dalam hal menjalani kehidupannya sehari hari.
Hampir seluruh aspek kehidupan di Jepang saat ini sudah dilayani dengan menggunakan tekhnologi. Saat ini kondisi demografi masyarakat Jepang sebagian besar warganya merupakan kelompok umur non produktif yaitu para lansia.
” Untuk usia lansia, tidak mungkin mereka akan antri pelayanan kesehatan di pusat layanan kesehatan. Mereka saat ini sudah menggunakan tekhnologi smart phone untuk mengurus layanan kesehatannya. Dengan smart phone mereka bisa menyalakan lampu rumah dari jarak jauh….” ungkap Prof. Triyono. (Jon’s)
Related Posts
Guru Muhammadiyah dan Relawan Sahabat Benny siap menangkan Luthfi-Yasin dan Handarbeni di Pilkada
Silaturahmi, Cawabup Sova Marwanti Turun Blusukan Temui Warga Aisyiyah Juwiring
Tradisi Bersih Desa Bogor, Wujud Syukur kepada Sang Pencipta
Roadshow di Klaten, Gus Yusuf Ajak Kyai dan Santri Menangkan Ahmad Luthfi-Taj Yasin dan Hamenang-Benny
Paslon Herry – Wahyu Sowan dan Minta Restu ke Pimpinan Muhammadiyah
No Responses