Friday 19th September 2025

Wayang Kulit Angkat Lakon Sri Mulih Upaya Doa Kemuliaan Tani Desa Dukuh

KLATEN (angkasanews.id) — Ribuan orang tumpah ruah dan suasana penuh makna  meriah menyelimuti Desa Dukuh Kecamatan Bayat Klaten pada Selasa malam (26/8/2025) dalam pagelaran wayang kulit bertajuk Sri Mulih yang dibawakan oleh dhalang kondang Ki Surono. Pertunjukan ini digelar dalam rangka tradisi Bersih Desa sekaligus memperingati HUT ke-80 Republik Indonesia.

Kepala Desa Dukuh, Rudiyanto, menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan hasil kesepakatan bersama warga, tokoh masyarakat, RT/RW, hingga Badan Permusyawaratan Desa (BPD). “Selama beberapa tahun terakhir tidak ada kegiatan kesenian. Maka melalui kesepakatan bersama, akhirnya kita bisa menyelenggarakan acara ini, selain untuk bersih desa juga hiburan bagi masyarakat,” ujarnya.

Selain wayangan, rangkaian acara Bersih Desa juga diisi dengan penampilan karawitan dari grup Mekarsari pada siang harinya. Sementara pada Rabu malam (27/8/2025), masyarakat akan dihibur dengan suguhan musik nostalgia khas Klaten.

Rudiyanto menambahkan, lakon Sri Mulih dipilih bukan tanpa alasan. “Harapannya, masyarakat bisa gembira. Selama ini panen kita kurang baik. Mudah-mudahan dengan lakon Sri Mulih ini menjadi doa agar pertanian dan ketahanan pangan di Desa Dukuh kembali makmur,” ungkapnya.

Bupati Klaten, Hamenang Wajar Ismoyo, melalui sambutan yang dibacakan oleh Wakil Bupati Benny Indra Ardhianto, memberikan apresiasi atas terselenggaranya kegiatan ini. Menurutnya, wayang kulit bukan hanya sekadar hiburan, melainkan sarana pelestarian budaya, pendidikan moral, dan pengingat jati diri bangsa.

“Wayang kulit adalah warisan budaya adi luhung yang harus kita lestarikan dan hidupkan kembali, terutama di kalangan generasi muda. Dari pagelaran ini, kita belajar mencintai budaya sendiri, mengenal nilai kearifan lokal, sekaligus memperkuat semangat kebersamaan, toleransi, dan gotong royong,” kata Benny.

Ia meenegaskan, kegiatan Bersih Desa memiliki makna spiritual sebagai ungkapan rasa syukur kepada Tuhan dan penghormatan kepada leluhur. Di sisi lain, peringatan HUT ke-80 RI menjadi momentum penting untuk mengenang jasa pahlawan sekaligus menumbuhkan nasionalisme.

Pagelaran wayang kulit dalam Bersih Desa Dukuh ini diharapkan menjadi simbol kebangkitan budaya sekaligus penguat persatuan masyarakat. “Mari kita jaga bersama budaya warisan leluhur, sekaligus terus bergerak ke depan untuk membangun Kabupaten Klaten yang lebih maju, sejahtera, dan berkelanjutan,” tutup Benny.

Dengan semangat kebersamaan, Bersih Desa Dukuh tahun ini tidak hanya menghadirkan hiburan, tetapi juga menjadi wadah pelestarian budaya, penguatan gotong royong, serta doa bersama untuk kemakmuran desa dan bangsa. (jati) 

[otw_is sidebar=otw-sidebar-7]

Subscribe

Thanks for read our article for update information please subscriber our newslatter below

No Responses

Comments are closed.