Tuesday 23rd December 2025

Desa Ngawonggo Bangkitkan Seni Pedalangan Lewat Festival Wayang dan Edukasi Pelajar

KLATEN (angkasanews.id) —– Suasana lapangan esa Ngawonggo Kecamatan Ceper Klaten pada Sabtu (22/11/2025) dipenuhi keceriaan ratusan siswa PAUD, TK, SD, dan MI yang mengikuti rangkaian Festival Wayang dalam rangka memperingati Hari Wayang Sedunia ke-11. Kegiatan ini menjadi momentum penting bagi desa untuk mengenalkan budaya wayang kepada generasi muda di tengah derasnya arus digital.

Pada sesi pagi, para siswa diperkenalkan pada berbagai jenis wayang sekaligus diberi kesempatan memegang langsung tokoh-tokoh wayang dan menancapkannya di gedebog pisang. Kegiatan interaktif ini diharapkan meninggalkan pengalaman mendalam bagi anak-anak agar lebih mengenal dan mencintai kebudayaan Jawa.

Kepala Desa Ngawonggo, Noor Hafidz Kalamullah, mengatakan bahwa festival ini dihadirkan sebagai upaya serius desa untuk menjaga keberlangsungan tradisi.

“Anak-anak sekarang hidup di era Gen Z yang serba digital. Dengan acara seperti ini, budaya wayang tidak terlupakan. Mereka bisa mengambil nilai-nilai positif dari wayang,” ungkapnya.

Selain edukasi untuk anak-anak, festival ini juga berlanjut pada malam hari dengan pementasan wayang kulit oleh enam dalang asli Desa Ngawonggo, termasuk seorang dalang perempuan. Keberadaan para dalang lokal — mulai dari usia dewasa hingga anak-anak — menjadi kebanggaan tersendiri bagi warga. Salah satunya adalah Arhan, siswa SD yang telah mampu mendalang sejak usia belia.

Noor Hafidz menegaskan bahwa Ngawonggo memiliki potensi seni pedalangan yang menonjol, termasuk keterlibatan tokoh lokal seperti Pak Muriono yang pernah mendampingi almarhum Ki Anom Suroto dan putranya Ki MPP Bayu Aji saat pentas wayang kulit. Potensi inilah yang ingin diangkat melalui festival tahunan.

“Selama ini mungkin kurang ruang untuk mengekspresikan jiwa seni dan kedalangan. Momen ini adalah awal, dan insyaallah akan kita lanjutkan tiap tahun,” ujarnya.

Festival perdana ini juga didukung melalui dana desa serta swadaya masyarakat. Pemerintah desa berharap kegiatan ini tidak hanya menjadi ajang pelestarian budaya, tetapi juga membuka peluang pengembangan potensi desa di bidang seni dan pariwisata.

“Untuk desa, memiliki potensi itu penting agar bisa berkembang. Wayang ini salah satu kekuatan Ngawonggo,” tambahnya.

Melalui festival ini, Pemerintah Desa Ngawonggo berharap generasi muda dapat terus mencintai budaya asli, memahami nilai-nilai luhur dalam cerita wayang, serta ikut menjaga tradisi agar tetap hidup di masa mendatang. (jati) 

[otw_is sidebar=otw-sidebar-7]

Subscribe

Thanks for read our article for update information please subscriber our newslatter below

No Responses

Comments are closed.