Guyub Rukun, Pemdes dan Warga Sabranglor Gelar Pentas Jatilan hingga Ketoprak Sirnaning Pedut Singosari

KLATEN (angkasanews.id) — Desa Sabranglor, Kecamatan Trucuk, kembali menggelar event budaya yang sarat nuansa tradisi Jawa, Sabtu (4/10/2025). Sejak siang hari, lapangan desa sudah dipenuhi warga untuk menyaksikan pentas seni jatilan, sementara malam harinya acara dilanjutkan dengan pertunjukan ketoprak lakon Sirnaning Pedut Singosari

Sebelum ketoprak dimulai pukul 19.30 WIB, panggung diisi dengan penampilan anak-anak TK dan sekolah dasar setempat. Riuh tepuk tangan penonton menambah semarak suasana, menunjukkan bahwa seni bukan hanya milik generasi tua, tetapi juga diwariskan sejak dini kepada anak-anak.

Ketua panitia, Untung Sarjono, menjelaskan bahwa gelar budaya ini sudah menjadi agenda rutin yang kini memasuki tahun ketiga pelaksanaan.

“Mudah-mudahan ke depan kegiatan ini bisa terus berlangsung, apalagi kita bekerja sama dengan Dewan Kesenian Desa Sabranglor. Dukungan mereka sangat berarti bagi keberlangsungan acara ini,” ujarnya.

Selain sajian seni tradisi, event ini juga membawa berkah bagi pelaku UMKM. Sebanyak 90 stand kuliner dan kerajinan lokal terisi penuh. Bahkan masih ada beberapa pedagang yang belum kebagian tempat.

“Alhamdulillah, lapak-lapak UMKM terpenuhi semua. Ke depan semoga bisa ditambah agar lebih banyak pelaku usaha lokal yang terlibat,” tambah Untung.

Bagi masyarakat Sabranglor, kegiatan ini bukan sekadar tontonan. Lebih dari itu, ia menjadi wadah pelestarian budaya sekaligus ruang ekonomi kerakyatan. Dengan adanya jatilan dan ketoprak, masyarakat diajak kembali menghidupkan seni tradisi yang mulai jarang ditemui di era modern.

“Harapannya, kegiatan ini bisa menghidupkan kembali seni budaya, terutama ketoprak dan jatilan. Monggo generasi muda, semoga ada yang melanjutkan budaya, khususnya di Jawa Tengah,” pungkas Untung.

Dengan suasana guyub rukun dan semangat kebersamaan, Gelar Budaya Sabranglor bukan hanya menjadi hiburan, tetapi juga wujud nyata komitmen masyarakat untuk merawat warisan leluhur dan memperkuat identitas budaya lokal. (Jati)

Related Posts