
KLATEN (angkasanews.id) — Anggota DPRD Provinsi Jawa Tengah dari Fraksi PDI Perjuangan, Kadarwati, mengajak masyarakat untuk lebih peduli terhadap kesehatan lingkungan guna mencegah penyebaran penyakit leptospirosis yang disebabkan oleh bakteri dari kencing tikus.
Hal tersebut disampaikan dalam kegiatan bertajuk “Peningkatan Kualitas Pelaksanaan Tugas Bapemperda untuk Mencegah Berkembangnya Leptospirosis” yang digelar di aula Balai Desa Jatipuro, Kecamatan Trucuk, Kabupaten Klaten, pada Senin (13/10/2025) sore.
Menurut Kadarwati, isu kesehatan seperti leptospirosis dan stunting menjadi perhatian penting karena berpengaruh langsung terhadap angka harapan hidup masyarakat. Ia berharap, kesadaran bersama dalam menjaga kesehatan dapat membuat masyarakat Klaten memiliki kualitas hidup yang lebih baik dari daerah lain di Jawa Tengah.
“Kita bergerak di bidang kesehatan, salah satunya dengan pencegahan penyakit yang disebabkan oleh tikus, yaitu leptospirosis. Selain itu, kita juga menyiapkan generasi muda yang sehat melalui pencegahan stunting sejak dini,” ujar Kadarwati.
Ia menambahkan, perhatian terhadap kesehatan ibu dan anak perlu dimulai sejak masa kehamilan hingga 1000 hari pertama kehidupan bayi, karena masa itu menentukan kecerdasan dan tumbuh kembang anak.
“Masalah gizi dan kesehatan ibu hamil itu sangat penting. Kalau tidak diperhatikan, risiko bayi kekurangan gizi atau anemia bisa tinggi, dan itu berpengaruh pada masa depan generasi kita,” imbuhnya.
Dalam kesempatan yang sama, Bidan Desa Jatipuro, Haris Yanti, juga memberikan penjelasan mengenai cara penularan leptospirosis serta langkah-langkah pencegahannya.
Menurutnya, penyakit ini bisa menular secara langsung maupun tidak langsung. Penularan langsung terjadi saat manusia bersentuhan dengan hewan yang sudah terinfeksi, sedangkan penularan tidak langsung bisa melalui air atau tanah yang sudah tercemar urin tikus.
“Intinya kita harus menjaga kebersihan lingkungan. Kalau lingkungan bersih dan tikus tidak mudah berkembang biak, risiko penularan leptospirosis bisa ditekan,” jelas Haris Yanti.
Ia juga mengimbau masyarakat untuk menghindari genangan air, memastikan sanitasi rumah tetap bersih, serta menggunakan alas kaki saat beraktivitas di area lembap atau berlumpur.
Kegiatan edukatif ini menjadi momentum penting bagi masyarakat Jatipuro untuk memperkuat kesadaran kolektif tentang pentingnya kesehatan lingkungan dan pencegahan penyakit menular.
Dengan kolaborasi antara pemerintah, tenaga kesehatan, dan masyarakat, diharapkan Klaten bisa menjadi daerah yang lebih sehat dan tangguh menghadapi ancaman penyakit berbasis lingkungan.
Related Posts
Dimotori PC IKA PMII Klaten, Mahasiswa dan Sedulur Lintas Agama Diskusi Telaah Kritis APBD Klaten 2025
Apel KOKAM Klaten, Sekretaris Umum Pemuda Muhammadiyah Serukan Pengabdian dan Integritas Kader
Sinergi Teknologi dan Alam, Drone Dikenalkan untuk Kemajuan Pertanian Sidowarno
Evaluasi TP PKK di Desa Bawak Dorong Semangat Pembinaan dan Peningkatan Kinerja Kader
Tradisi Rasulan di Sunggingan, Wayang Kulit Jadi Simbol Syukur dan Kebersamaan Warga
No Responses