Kirab Budaya Dukuh Wiro, Ekspresi Syukur Warga Lewat Sodakohan dan Wayang Kulit

KLATEN (angkasanews.id) — Suasana meriah sekaligus khidmat menyelimuti Dukuh Wiro, Desa Wiro, Kecamatan Bayat, pada Sabtu Wage (30/8/2025). Ratusan warga tumpah ruah mengikuti rangkaian Kirab Budaya dan Sodakohan sebagai puncak tradisi tahunan Bersih Dusun.

Acara adat ini telah berlangsung sejak Kamis (28/8/2025) dengan berbagai kegiatan seni budaya, di antaranya pentas karawitan dari tiga kelompok lokal, yaitu Cinde Laras, Mardi Laras, dan Edi Peni. Puncaknya digelar pada Sabtu siang dengan prosesi sodakohan, menghadirkan ingkung kambing kendit sebagai syarat utama yang diiringi 11 jodang hasil bumi sumbangan masyarakat.

Tokoh masyarakat, Sri Daryanto menjelaskan bahwa tradisi ini merupakan wujud rasa syukur warga kepada Allah SWT atas limpahan rezeki, baik dari hasil pertanian maupun pekerjaan lain.

“Tujuannya sebagai ekspresi syukur atas karunia Allah SWT. Kami syukuri hasil bumi, rezeki dari pekerjaan, semua kita kumpulkan dan sodakohan bersama-sama,” ungkapnya.

Setelah doa bersama, makanan hasil sodakohan dibagikan kepada warga dan pengunjung. Menurut tradisi setempat, habisnya seluruh hidangan menjadi kebanggaan sekaligus simbol diterimanya doa syukur.

“Harapan kami ibadah ini diterima oleh Allah SWT. Dengan sedekah, kami percaya rezeki menjadi bersih dan panen berikutnya akan lebih baik,” tambahnya.

Sebagai penutup rangkaian, malam harinya digelar pagelaran wayang kulit dengan dalang Ki Jalu Tomo Pandoyo. Kehadiran Ki Jalu memiliki nilai khusus, sebab ayahandanya berasal dari Dukuh Wiro, sehingga menambah kedekatan emosional dalam pementasan tersebut.

Warga berharap tradisi bersih dusun dan kirab budaya ini terus dilestarikan sebagai warisan leluhur yang bukan hanya sarat makna spiritual, tetapi juga memperkuat kebersamaan dan identitas budaya Dukuh Wiro.

Related Posts