
Klaten (angkasanews.id) — Warga Dukuh Jenon Desa Gempol Kecamatan Karanganom, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, mempunyai cara tersendiri untuk menyambut bulan puasa atau ramadan 2025, yakni melakukan gelaran kirab budaya sadranan.
Tradisi ini selalu dilakukan warga setempat setiap tahunnya dengan bertepatan pada tanggal 15 pada penanggalan Jawa.
Ratusan warga baik tua muda tumpah ruah pada Jum’at siang (14/2/2025) memenuhi sepanjang jalan kampung setempat dengan membawa makanan diwadahi tampah dan tampak dua gunungan hasil bumi.
Pj Kepala Desa (Kades) Gempol Daroji, memberikan apresiasi atas pelaksanaan kirab budaya sadranan Dukuh Jenon yang merupakan upaya baik untuk melestarikan budaya.
Ia menilai secara keseluruhan sadranan di Desa Gempol tidak hanya sebagai ajang untuk melestarikan tradisi budaya Jawa, tetapi juga menjadi bentuk rasa syukur dan harapan akan keselamatan serta kesejahteraan bagi seluruh warga.
Kirab gunungan yang dipenuhi dengan hasil bumi adalah simbol dari kekayaan alam dan kebersamaan masyarakat yang saling mendukung dan menjaga nilai-nilai luhur budaya Jawa.
Ketua RW setempat, Eko Sutoyo mengatakan bahwa tradisi sadranan memiliki tiga tujuan utama yaitu pertama adalah melestarikan budaya Jawa, yang kedua mendoakan para leluhur kita yang telah mendahului, dan yang ketiga adalah mempererat jalinan silaturahmi antar warga.
Lanjutnya, sadranan, yang dahulunya dikenal dengan istilah kenduren, kini semakin kaya dengan berbagai rangkaian acara termasuk kirab gunungan yang menjadi puncak kegiatan.
“Kirab gunungan ini bertujuan untuk menghidupkan budaya Jawa dan sebagai wujud rasa syukur atas hasil bumi yang telah diberikan Tuhan,” tambah Eko Sutoyo.
Setelah didoakan para sesepuh, gunungan hasil bumi akan menjadi rebutan warga dengan harapan akan mendapat rejeki. Tradisi Sadranan yang sudah turun-temurun ini diharapkan dapat menjadi pemersatu bangsa dan sebagai pelestarian budaya.
Related Posts
IBI Klaten Gelar Muscab ke-11 dan Peringatan HUT ke-74: Tegaskan Peran Bidan dalam Kesehatan Reproduksi Perempuan
Bersih Desa Sekaran, Tradisi Suro yang Menyatukan Warga dan Melestarikan Budaya Jawa
Lestarikan Warisan Jawa, Warga Karang Gelar Bersih Desa dan Wayangan Semalam Suntuk
Sambung Roso di Jogosetran: Saat Pemerintah Mulai Mendengar Lebih Dalam
Grebeg Pasar Cawas Jadi Simbol Syukur dan Cinta Budaya
No Responses